Daftar Fitur Tata Bahasa Mongondow

Berikut fitur-fitur grammatikal yang terdapat maupun yang tidak terdapat dalam bahasa Mongondow:  

Gender.

Tidak ada pembedaan gender gramatikal dalam b.Mongondow.

Number.

Pada Nomina terdapat pembedaan Number Tunggal vs Jamak melalui Pengulangan Dwilingga. Contoh: baloy (tunggal) vs balo-baloy (jamak).

Lebih spesifik lagi pada Pronomina terdapat pembedaan lima macam Number yakni:

  • Tunggal,
  • Jamak (tak berbilang),
  • Dual (jamak dua),
  • Trial (jamak tiga), dan
  • Paucal (jamak >3, dalam b.Mongondow digunakan untuk menunjuk 4-10 individu).

Selengkapnya lihat tabel Pronomina.

Pada Verba, penggunaan kelompok imbuhan moyo- dan variasi awalan lain yang mengandung sisipan -yo- menandakan kejamakan Subjek Aktor. Imbuhan toko-/sinoko- dan ragam lainnya menandakan kejamakan Subjek Pasient. Dalam kasus tertentu, akhiran -an juga dapat menandakan kejamakan.

Pada Ajektiva penggunaan imbuhan mongo-/nongo- atau sejenisnya menandakan kejamakan Subjek. Sisanya umumnya digunakan untuk number tunggal.

Number Verba dan Ajektiva biasanya diselaraskan dengan Number Nomina/Pronomina yang diterangkannya. Misal Nomina jamak akan diiringkan dengan Verba atau Ajektiva jamak.

Person.

Penandaan person gramatikal hanya terdapat pada Pronomina. Person dapat dibagi menjadi tiga: orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga. Ketiga macam person ini beririsan dengan lima macam number gramatikal sebagaimana yang disebutkan di atas. Lihat tabel Pronomina.

Case (Kasus Nomina)

Masing-masing Nomina dan Pronomina bahasa Mongondow memiliki tiga case. Yakni:

  • Nominatif, yaitu bentuk dasar yang berfungsi mengisi jabatan Subjek. Kasus Nominatif dapat tidak ditandai pada Nomina Umum atau ditandai dengan Artikula ki (tunggal) atau tai (jamak) di depan Nomina Persona. Peran semantik Nomina Nominatif dapat berubah sesuai jenis picu inti frasa yang mengisi jabatan Predikat: apakah Aktor, Pengalam, Objek, Objek Sekunder, atau Lokatif.
  • Genitif, yaitu bentuk ringkas Nomina yang menunjuk peran posesor (pemilik) dalam suatu frasa kepemilikan atau sebagai agens dalam suatu frasa Verba/Ajektiva non-Aktor. Pronomina Genitif berbentuk dan berperilaku seperti Partikel Enklitika. Sedangkan Nomina Genitif ditandai dengan pendahuluan Artikula iN, i, atau nai.
  • Oblik, yaitu bentuk Nomina/Pronomina yang dapat didahului Preposisi koN, koi, atau konai. Sebuah frasa Oblik dapat mengisi jabatan Predikat sendiri sebagai Lokatif atau menjadi pelengkap dalam suatu frasa Verba/Ajektiva sebagai Objek atau Lokatif.

Respect (Registar Kesopanan)

Aspek penghormatan dalam bahasa Mongondow tidak diungkapkan dengan perubahan morfologis atau sintaksis, melainkan semata pada pemilihan kata yang dianggap sopan (indirect).

Definiteness (Ketertentuan)

Nomina tertentu ditandai dengan penggunaan artikula ki, i, koi atau tai. Misalnya, ki Uyo' merujuk pada Uyo' tertentu yang dimaksudkan oleh pembicara, bukan sembarang Uyo' yang lain.

Pada Demonstratif, ketertentuan ditunjukkan dengan penggunaan -ya di belakang na'a (membentuk: na'aya), dan -ta di belakang tua (membentuk: tuata atau tota).

Aspect (Aspek Waktu)

Aspek Waktu ditandai dari imbuhan yang digunakan untuk membentuk Verba dan Ajektiva. Aspek dapat dipertajam lebih spesifik dengan bantuan Adverbia yang mengiringi Verba/Ajektiva.

Aspek utama dapat dibagi menjadi dua:

1. Aspek Perfektif yang menunjukkan pembicara memandang suatu proses kegiatan/keadaan sebagai kesatuan utuh. Suatu Verba/Ajektiva Perfektif bisa dipahami sebagai:

a.    pernah berlangsung,

b.    telah dimulai,

c.     sudah selesai, atau

d.    pasti terjadi (berdasarkan pengalaman masa lalu/hukum alam).

      2. Aspek Imperfektif yang menunjukkan pembicara memandang suatu proses kegiatan/keadaan secara parsial, yakni pada titik-titik tertentu saja dalam alur proses. Suatu Verba/Ajektiva Imperfektif bisa dipahami sebagai:

a.    sedang berlangsung,

b.    akan dimulai,

c.     biasa terjadi,

d.    harus terjadi, atau

e.    secara logis akan terjadi.

Verba/Ajektiva bentuk Imperfektif juga kerap digunakan sebagai Nomina terutama yang mewakili makna pelaku pekerjaan, kebiasaan, atau kecenderungan. Dengan sedikit perubahan nada atau penambahan Adverbia tertentu, Verba/Ajektiva Imperfektif dapat berfungsi Imperatif (menyuruh, meminta, memerintah, dsb) atau Prohibitif (melarang).

Penadaan Aspek utama pada Verba dan Ajektiva turunan sangat jelas terlihat/terdengar pada imbuhan pembentuknya. Semua imbuhan -um-, akhiran -on, serta segala awalan yang mengandung unsur po-, mo-, to-, ko-, memuat Aspek Imperfektif. Sedangkan semua awalan yang disisipi -in-, atau diawali no- memuat Aspek Perfektif. Lihat Daftar Imbuhan.

Tense (Kala)

Kala dapat disiratkan dari penggunaan Verba dan Ajektiva. Dalam bahasa Mongondow, konsep Kala berkelindan erat dengan konsep Aspek Waktu. Aspek ditandai dengan jelas, namun Kala cenderung disiratkan dari pemilihan Aspek serta konteks pembicaraan atau penggunaan kata keterangan waktu (misal, kolabung, koina, na’aya, ikolom, dll.).

Lalu, sebagaimana Aspek, Kala dapat "dipertajam" dengan penggunaan Adverbia Aspektual.

Pada umumnya ada tiga macam kala: kala lampau, kala kini, dan kala datang.

Aspek Imperfektif (tanpa embel-embel Adverbia) dapat mengandung kala kini dan kala datang. Sedangkan Aspek Perfektif dapat mengandung kala kini dan kala lampau.

Namun dalam konteks tertentu bentuk Imperfektif dapat juga mengandung kala lampau (misalnya ketika menceritakan hal yang berlangsung di masa lampau), dan sebaliknya bentuk Perfektif dapat mengandung kala datang (misalnya memperingatkan hal yang logis atau alamiah terjadi apabila syarat dan kondisinya terpenuhi).

Mood (Moda)

Penandaan Moda Semantik Verba dan Ajektiva jelas pada Awalan pembentuknya. Bahkan pengelompokan Awalan Verba/Ajektiva didasarkan pertama-tama dari Moda, kemudian dari Jenis Picu Voice, kemudian terakhir dari Aspek Waktu. Lihat Daftar Imbuhan.

Modalitas yang ada antara lain:

  • Statif (keadaan statik) ditandai imbuhan kelompok ko- dan subkelompok mo- (Ajektiva),
  • Abilitatif (kebersanggupan) ditandai imbuhan kelompok moko-,
  • Kausatif (kepenyebaban) ditandai imbuhan kelompok mopo-,
  • Petitif (kebermohonan) ditandai imbuhan kelompok moki-,
  • Resiprokal (keberbalikan) ditandai antara lain subkelompok mosi-, mo--an,
  • Pluraktif (keberjamakan) ditandai imbuhan kelompok moyo- dan subkelompok toko-,
  • Asosiatif (keberkaitan) ditandai imbuhan kelompok si-,
  • dll.

Polarity (Polaritas)

Polaritas positif lebih basal daripada negatif. Dalam kata lain frasa yang tidak diiringi Negator selalu memiliki polaritas positif. Adapun Negator menandakan polaritas negatif. Terdapat empat macam Negator:

  • dia' “tidak” me-negasi Verba dan Ajektiva afirmatif. Kata dia' dapat dimodifikasi menjadi:

o   dia'anda “tiada”,

o   dia'pa “belum”,

o   dia'don “tidak lagi”,

o   nodia’-don “telah tiada”,

o   dia'bi “tidak jua”,

o   dia’te “tidak kok”

  • deeman “bukan” (diduga berasal dari kontraksi dia’aman, dimana -aman diduga sebagai Enklitika yang sekarang tidak digunakan lagi dan tidak diketahui pasti fungsinya), deeman me-negasi Nomina dan Pronomina.
  • dika “jangan” (berasal dari kontraksi dia’ka) berfungsi me-negasi Verba Imperatif sehingga menjadi Prohibitif.
  • doi’ “tidak mau / tidak suka” berfungsi me-negasi Verba, Ajektiva, dan Nomina Oblik. 

Voice / Focus

Dalam b.Mongondow terdapat fitur empat pola “voice” atau “focus” klausa (para peneliti bahasa masih belum sepakat soal hakikat dan penamaan dari fitur yang khas dimiliki bahasa-bahasa rumpun Filipina ini). Kita gunakan istilah voice saja.

Voice berjalinan erat dengan pengimbuhan Verba/Ajektiva/Nomina dan penandaan case Nomina.

Jenis Voice ditentukan oleh imbuhan yang menurunkan Verba/Ajektiva/Nomina yang menjadi Head dari frasa berjabatan Predikat. Imbuhan ini sering juga disebut “pemicu”.

Jenis Voice yang dipicu akan menentukan peran semantik masing-masing dan relasi antar Nomina bertanda case (argumens) yang terdapat dalam klausa tersebut. Misalnya apabila dalam suatu kalimat, head Predikatnya diturunkan dari imbuhan Object Voice (misal: -on, <in>, dll.) maka memicu struktur kalimat dimana argumens Nomina yang ditandai ber-case Nominatif diberi peran sebagai Objek, argumens Genitif diberi peran sebagai Aktor, dan argumen Oblik diberi peran sebagai Lokatif.

Ada empat voice dalam b.Mongondow, berikut dengan pola masing-masing (perhatikan pergeseran peran semantik dalam tanda kurung pada masing-masing pola):

  • Actor Voice: Picu(a) Obl(o/l) Nom(a)
  • Object Voice: Picu(o) Gen(a) Obl(l) Nom(o)
  • Secundative Voice: Picu(s) Gen(a) Obl(o) Nom(s)
  • Locative Voice: Picu(l) Gen(a) Obl(o) Nom(l)

Catatan: Nomina Genitif tidak selalu menjadi argumens (yaitu pada tataran pembentukan kalimat), seringkali juga digunakan dalam tataran pembentukan frasa kepemilikan.

 

Rangkuman

Berikut rangkuman fitur gramatikal yang dimiliki bahasa Mongondow:    

Nama Fitur

Kategori (dan penanda)

Gender

tidak ditandai

Number

Nomina/Pronomina

Tunggal,

Jamak (tak berbilang),

Dual (jamak dua),

Trial (jamak tiga), dan

Paucal (jamak >3)

Verba/Ajektiva

Tunggal,

Jamak (tak berbilang),

Person

(Pronomina)

orang pertama,

orang kedua,

orang ketiga

Case

(seluruh Nomina)

Nominatif (ki, Ø, tai)

Genitif (i, iN, nai)

Oblik (koi, koN, konai)

Respect

pemilihan kata (tidak ditandai)

Definiteness

Artikula di depan Nomina (ki, i, koi, tai, nai, konai)

Bentuk khusus pada Demonstratif (na’aya, tuata)

Aspect

Perfective (-in-, no-, pino-, kino-, sino-, dll.)

Imperfective (-on, mo-, po-, ko-, to-, dll.)

Imperative (po-, -ay, dll)

Tense

tergantung konteks/penggunaan k.keterangan waktu/ mengikut sifat inheren Aspect:

(Imperfective=Future/Present;

Perfective=Present/Past)

Mood

Statif (kelompok mo- (Ajektiva)),

Abilitatif (kelompok moko-),

Kausatif (kelompok mopo-),

Petitif (kelompok moki-),

Resiprokal (a.l.: subkelompok mosi-, mo--an),

Pluraktif (kelompok moyo- dan subkelompok toko-),

Asosiatif (kelompok si-),

dll.

Polarity

Positif (Ø)

Negatif (dia’, deeman, dika, doi’)

Voice / Focus

Actor Voice (-um-, moG-, noG-, poG-, dst.)

Object Voice (-on, -in-, mo-, no-, ko-; dst.)

Secundative Voice (poG-, pinoG-. dst.)

Locative Voice (-an, -ay, dst.)


Daftar fitur terinspirasi dari daftar pada laman Grammatical Features Inventory: 

https://www.smg.surrey.ac.uk/features/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Singog pa kon na'a :)