Penandaan Kasus Nomina (Case Marking)

Kasus Nomina menunjukkan fungsi/peran Nomina dalam suatu kalimat.
Contoh paling gampang kita lihat pada bahasa Inggris untuk mengungkapkan "aku", terdapat tiga macam kasus: I, me, dan my.
I berfungsi subjektif, contoh: I like him "aku suka dia"
me berfungsi objektif, he likes me "dia suka aku"
dan my berfungsi posesif, his friend is my friend too "temannya adalah temanku juga"
I, me, my mengandung arti yang sama, tetapi digunakan secara berbeda dalam kalimat. Begitu juga he, him, his sama-sama berarti "dia (laki-laki)" namun digunakan secara berbeda dalam kalimat.

Namun, kasus yang berbeda tidak harus dalam bentuk yang berbeda. Contohnya untuk mengungkapkan "kamu", tiga kasusnya ialah: you, you, your. Untuk mengungkapkan "dia (perempuan)" tiga kasusnya ialah: she, her, her. Bentuk yang sama dapat digunakan untuk fungsi berbeda.

Kelas kata Nomina, juga Pronomina dalam bahasa Mongondow masing-masing memiliki tiga kasus yakni: kasus Asali (Nominatif), kasus Nisbat (Ergatif-Genitif), dan kasus Oblik (Oblique).

Namun dalam penandaan kasus Nomina berbeda caranya dengan penandaan kasus Pronomina.

Kita lihat dahulu penandaan kasus Pronomina karena lebih kelihatan. Penandaan kasus Pronomina dilakukan dengan cara membedakan bentuknya. Contoh "aku" mempunyai tiga bentuk: aku'oy, -ku, inako'. Contoh "kau" mempunyai tiga bentuk: ikow, -muinimu. Contoh "dia" mempunyai tiga bentuk: sia, -nya, inia, dst.

Sedangkan penandaan kasus Nomina dilakukan dengan cara mendahuluinya dengan kata sandang tertentu. Kelas Nomina dapat dibagi menjadi dua karena ada dua set kata sandang yang digunakan dalam penandaan kasus.

Pertama, kelas Nomina Personal menggunakan kata sandang: ki, i (atau ni), koi. Contohnya Nomina ama' "ayah" ketika digunakan dalam kalimat dapat menjadi tiga bentuk ini: ki ama', ni ama', koi ama'.

Kedua, kelas Nomina Non-persona (Umum) menggunakan kata sandang: Ø (artinya kasus Asali Nomina Non-persona tidak didahului kata sandang), in, kon. Contohnya Nomina baloy "rumah" ketika digunakan dalam kalimat dapat menjadi tiga bentuk ini: baloy, (misal: atop)-in baloy, kon baloy.

Demonstratif pun tidak lepas dari aturan penandaan kasus Nomina Non-persona. Contohnya Demonstratif na'a "ini" ketika digunakan dalam kalimat dapat menjadi tiga bentuk ini: na'a, (misal: masa)-in na'a, kon na'a.


Memahami konsep penandaan kasus (Case Marking) sangat penting dalam memahami konsep jajaran morfosintaks yang akan dijelaskan dalam tulisan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Singog pa kon na'a :)